Industri Baterai, Masa depan Indonesia

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2019 cadangan bijih nikel nasional mencapai 3,57 miliar ton terdiri dari cadangan terkira sebanyak 2,87 miliar ton dan 698 juta ton cadangan terbukti. Sedangkan sumber daya nikel bahkan mencapai 9,31 miliar ton, terdiri dari sumber daya terukur 2,03 miliar ton, tertunjuk 2,68 miliar ton, tereka 4,29 miliar ton, dan hipotetik 294,9 juta ton. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, produksi olahan nikel seperti Nickel Pig Iron (NPI) dan feronikel pada 2019 mencapai 1,78 juta ton. Angka ini naik signifikan dibandingkan 2015 yang baru sebesar 358,5 ribu ton. Pada 2020 ini direncanakan naik menjadi 2,02 juta ton.

Perlu diketahui, nikel kadar tinggi atau saprolite nickel memiliki kandungan nikel tinggi yakni 1,5%-2,5%. Sementara limonite memiliki kandunganlebih rendah dari 1,5%. Sejumlah smelter nikel di dalam negeri saat ini cenderung mengambil nikel kadar tinggi. Agar nikel kadar rendah ini tidak terbuang sia-sia, maka menurutnya perlu pengolahan lebih lanjut. Untuk memanfaatkan nikel kadar rendah ini, maka kini beberapa perusahaan tengah mengembangkan proses hydro metalurgi atau dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL). Pada akhirnya, produk dari smelter HPAL ini menurutnya bisa menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.

Nikel memberikan kontribusi penting untuk baterai lithium-ion (Li-ion) yang menggerakkan sebagian besar revolusi kendaraan listrik. Nikel (Ni) telah lama digunakan secara luas dalam baterai, paling sering dalam nikel kadmium (NiCd) dan dalam baterai isi ulang nikel metal hidrida (NiMH) yang lebih tahan lama, yang muncul ke depan pada 1980-an. Dua jenis baterai yang paling sering digunakan, Nickel Cobalt Aluminium (NCA)danNickel Manganese Cobalt (NMC)masing-masing menggunakan 80% dan 33% nikel;formulasi NMC yang lebih baru juga mendekati 80% nikel. Sebagian besar baterai Li-ion sekarang mengandalkan nikel.

Baterai Li-ion digunakan di dalam mobil listrik generasi terbaru, karena kepadatan daya yang superior menjadi sangat penting untuk kendaraan bergerak dalam jarak jauh. Meskipun kendaraan listrik (EV) saat ini merupakan bagian yang relatif kecil dari stok mobil global, kebutuhan pasarnya meningkat dan diperkirakan akan terus tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang.

Nikel dalam baterai memberikan kepadatan dan penyimpanan energi yang lebih tinggi dengan biaya lebih rendah. Dan yang terpenting itu berkontribusi untuk waktu yang lebih lama jarak berkendara. Perkembangan baterai baru membantu membuat setiap kWh penyimpanan baterai lebih kompetitif sehingga sumber energi terbarukan yang terputus-putus seperti angin dan matahari dapat menggantikan bahan bakar fosil untuk produksi energi.

Indonesia sebagai negara penghasil Nikel terbesar di Dunia sudah seharusnya mengambil kesempatan dan momentum ini yaitu dengan mempersiapkan industri baterai di tanah air dimana kemampuan indonesia dalam memproduksi nikel tidak hanya sebagai bentuk cadangan kekayaan dan jual beli semata, namun sebagai harga tawar di setiap transaksi internasional nya, indonesia bisa memainkan geopolitiknya dengan nikel ini, hal ini dapat kita lihat dari kebijakan Indonesia dalam melakukan larangan ekspor nikel, Uni Eropa merespon keberatan atas kebijakan dalam negeri Indonesia karena dianggap akan memperlambat beberapa industri di eropa dalam melakukan perkembangannya. Teknologi baterai dengan bahan baku nikel juga dapat menjadi solusi membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bagi akademisi isu penggunaan nikel ini salah satu topik yang perlu dikaji agar inovasi teknologi baterai di Indonesia tetap berjalan dan menjadi pioner dalam perkembangan teknologi baterai.

Sumber Gambar : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200724135013-4-175171/bukan-mimpi-di-siang-bolong-ri-punya-pabrik-baterai-terbesar

Related Post

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Website Official : ittelkom-pwt.ac.id

Website PMB : pmb.ittelkom-pwt.ac.id

Negara : Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By PMB Institut Teknologi Telkom Purwokerto