Akar dari Industrialisasi

Terlepas dari kehidupan masyarakat pra-industri yang masih sangat tradisional, bagaimanapun juga, inilah masyarakat yang menjadi benih kehidupan masyarakat industri modern.

Abad 13, kota-kota mulai berkembang dengan sistem yang berbeda dengan yang dimiliki desa. Masyarakat tak lagi terikat dengan tanah dan peraturan feodal. Saudagar dan pengrajin kota mulai memproduksi kerajinan tangan. Kota mulai berkembang menjadi pasar untuk segala jenis kerajinan dan barang pertanian. Tak pelak, berbagai rupa inovasi pun ikut hadir di abad ini.

Inovasi Mekanis
Kota pra-industri seperti Florence menjadi pusat pembelajaran, produksi kerajinan tangan, dan pekerjaan utak-utik mesin. Inovasi inkremental yang hadir tersebut membuka jalan bagi kegilaan-kegilaan penemuan selanjutnya selama berkembangnya revolusi industri. Jam mekanik, misalnya, menjadi terkenal di Eropa Barat. Penemuan-penemuan di bidang navigasi dan perkapalan, seperti kompas dan kapal, membuat orang-orang Eropa berlayar melintasi samudera di akhir abad 15.

Abad 16, orang Eropa mulai melakukan produksi massal sejumlah barang seperti meriam dan mesiu di sebuah pabrik yang masih sangat sederhana. Penemuan-penemuan tersebut menjadi pemicu dilakukannya perluasan perdagangan Eropa di seluruh dunia.

Tapi, perjalanan perdagangan lintas negara pada saat itu harganya semahal harga perjalanan ke bulan pada saat ini. Dapat darimana uangnya?? Siapa pula yang mau menginvestasikan pundi-pundi uangnya untuk sebuah perjalanan yang penuh resiko??

Inovasi Keuangan
Didorong ambisi untuk meningkatkan perdagangan antar negara itulah, tercetus inovasi keuangan pra-industri. Revolusi keuangan yang mendahului revolusi industri.

Di Amsterdam, tahun 1600-an, Belanda membuat perusahaan saham gabungan pertama. Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) menjadi perusahaan pertama yang pembiayaannya berasal dari penjualan saham ke publik. Perusahaan pertama yang menyelenggarakan perdagangan monopoli produk rempah dari Indonesia. “Pasar saham” pertama dari Belanda inilah yang menumbuhkan semangat perusahaan-perusahaan besar untuk mengambil resiko melakukan perdagangan antar pulau.

Inovasi keuangan terus merembet ke Inggris, hingga menelurkan ide untuk membuat kredit perbankan. Bank pusat pertama di Inggris didirikan tahun 1694. Jika sebelumnya bank hanya menyimpan uang nasabah dalam bentuk deposit, ketika sistem kredit ini muncul, uang nasabah mulai digunakan sebagai pinjaman modal pembisnis yang berani mengambil resiko untuk berdagang. Inovasi di bidang perbankan inilah yang meningkatkan perdagangan dan kesejahteraan masyarakat Eropa.

Inovasi Agraria
Akhir abad 17, produksi makanan meningkat dan terus berkembang sampai abad 18. Pertumbuhan produksi makanan ini membuat pertumbuhan populasi terus meningkat. Fenomena ini menciptakan surplus pekerja yang dapat memenuhi kebutuhan industri.

Industri Rumahan
Masyarakat pra-industri masih dalam masa pertumbuhan hingga muncul permulaan sistem industri yang disebut cottage industry (industri rumahan). Keluarga petani memintal tenun di rumah mereka dengan menggunakan mesin-mesin pintal sederhana. Para pedagang membawa produk yang sudah jadi ke pasar, menjualnya, dan menabung keuntungan yang didapat dari penjualan serta tak lupa menginvestasikan untuk perdagangan selanjutnya.

Ketika penemuan-penemuan sudah menjadi terlalu besar untuk ditaruh di dalam rumah dan harga mesin-mesin sudah mulai mahal, industri rumahan pun menjadi tergeser dengan adanya pabrik-pabrik kecil.

Revolusi industri dimulai. Pekerjaan berpindah dari industri rumahan ke pabrik. Mesin-mesin bertenaga air dan mesin uap mulai digunakan. Apesnya, penggunaan mesin-mesin membuat upah buruh menjadi murah. Di satu sisi, kesejahteraan masyarakat mulai meningkat. Di sisi lain, kaum pekerja tetap bernasib sama.

Semakin tinggi teknologi berkembang, akankah gap itu bertambah lebar??

– Bersambung –

Referensi:

https://webs.bcp.org/sites/vcleary/modernworldhistorytextbook/industrialrevolution/preindus.html

Related Post

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Website Official : ittelkom-pwt.ac.id

Website PMB : pmb.ittelkom-pwt.ac.id

Negara : Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By PMB Institut Teknologi Telkom Purwokerto