Hierarki Kebutuhan dalam Motivasi Belajar

Hierarki Kebutuhan dalam Motivasi Belajar

“Motif” dan “Motivasi” seringkali digunakan untuk sebagai kata – kata untuk sebuah maksud tertentu. Motif merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang sehingga orang tersebut dapat melakukan sesuatu hal. Motivasi adalah usaha yang dilakukan yang dipengaruhi tingkah laku sehingga orang tersebut dapat bertindak untuk mencapai tujuan tertentu (Purwanto, 1993). Motivasi merupakan sebuah usaha yang kompleks yang dapat menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi sehingga berkaitan erat dengan persoalan jiwa, perasaan, dan juga emosi.

Motif dan motivasi selanjutnya akan berkaitan dengan kebutuhan manusia atau needs. Kebutuhan ini adalah suatu keadaan dimana seseorang akan merasakan adanya kekurangan atau ketidakpuasan pada sesuatu yang terjadi dalam dirinya. Kebutuhan pada manusia dapat bersifat fisiologis tetapi juga psikis.

Penjelasan tentang kebutuhan individu dikemukakan oleh Abraham Maslow (1970). Teori motivasi didasari oleh sejumlah kebutuhan dasar (basic needs) yang akan membentuk sebuah hierarki atau susunan. Jika kebutuhan tersebut dapat dipenuhi pada suatu tahap tertentu, maka dapat dilihat dari kualitas perkembangan setiap orang. Seseorang yang dapat memuaskan atau memenuhi kebutuhannya maka orang tersebut akan mempunyai jiwa yang sehat.

Abraham Maslow membuat Hierarchy of Needs-nya, dia berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh lima kebutuhan esensial: fisiologis, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri (juga dikenal sebagai pemenuhan diri). Bagian bawah piramida adalah kebutuhan fisiologis seperti makanan, air, tidur, dan kehangatan. Masalah keamanan datang berikutnya, dan ini termasuk kenyamanan, keamanan, dan stabilitas. Naik piramida kita sampai pada kebutuhan sosial, seperti rasa memiliki dan persahabatan, dan kebutuhan harga diri seperti citra diri yang positif, prestise dan status, sebelum diakhiri dengan aktualisasi diri yaitu tentang perasaan terpenuhi melalui pertumbuhan, kemajuan dan kreativitas.

MENEMPATKAN TEORI KE DALAM PRAKTEK

Semua siswa memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar pembelajaran terjadi. Semakin banyak kebutuhan yang terpenuhi, semakin banyak siswa yang akan belajar. Menurut Gorman dalam Aborigin and Islander Health Worker Journal, ada enam tingkatan Hierarki Kebutuhan Maslow.

  1. Tingkat pertama adalah kebutuhan fisiologis (physiological needs). Tingkat pertama harus dipenuhi untuk pindah ke tingkat lain dalam hierarki. Kebutuhan ini merupakan sekumpulan kebutuhan dasar yang pemenuhannya untuk kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan dasar hidup (Gorman, 2010). Kebutuhan ini mungkin termasuk makanan, air, dan papan.

Contoh : jika siswa melewatkan jam makan siang untuk mengerjakan tugas dari guru maka yang dikhawatirkan siswa tersebut tidak dapat berkonsentrasi menerima pelajaran dari guru karena lapar.

  • Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, siswa akan membutuhkan tingkat kedua dari hierarki Maslow. Tingkat kedua adalah kebutuhan keamanan. Kebutuhan rasa aman ini adalah sebuah kebutuhan dimana seseorang memerlukan ketentraman, kepastian, organisasi, dan keteraturan manajemen di lingkungannya. Siswa perlu merasa aman di lingkungan tempat mereka belajar tanpa ancaman dari luar. Jika seorang siswa merasa mereka berpotensi disakiti atau pada beberapa kasus terjadi bullying, maka tingkat keamanan ini tidak akan terpenuhi. Siswa akan merasa takut untuk belajar.
  • Setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keselamatan terpenuhi, siswa akan mencapai tingkatan ketiga dalam hierarki. Pada hierarki tingkat ketiga, siswa perlu merasakan perasaan memiliki dan cinta. Pada tingkat ini, siswa ingin merasakan rasa memiliki dengan orang lain di lingkungannya (Maslow, 1943). Pada tingkat ini, siswa perlu mengidentifikasi dengan sekelompok atau kelompok siswa lain dan perlu merasa bahwa mereka cocok.
  • Pada hierarki tingkat keempat, yang hanya dapat dicapai setelah tingkat satu, dua, dan tiga terpenuhi, siswa sekarang harus menghadapi kebutuhan harga diri. Di tingkat keempat, siswa ingin memiliki harga diri yang baik melalui pengakuan dan prestasi (Maslow, 1943). Dengan mendapatkan pengakuan dari orang lain, siswa merasa yakin dengan kemampuannya untuk belajar. Frustasi atau pemuas kebutuhan harga diri yang terhambat akan menghasilkan sikap rendah diri, rasa lemah, tidak mampu, dan tidak berguna.
  • Pada level kelima, aktualisasi diri menjadi penting. Pada tingkat kelima, siswa mencari cara untuk memenuhi potensi pribadinya untuk belajar, dan mencari pemenuhan dalam pembelajaran mereka. Pada tingkat ini siswa akan berusaha untuk tujuan pembelajaran tertentu dan berusaha untuk mencapainya (Gorman, 2010). Misalnya, pada tingkat ini, siswa mungkin ingin menerima nilai “A” pada tes mereka atau mungkin mencari untuk membaca sejumlah buku.
  • Pada hirarki tingkat terakhir dan keenam, yang hanya dapat dicapai jika semua tingkat sebelumnya dipenuhi, siswa sekarang termotivasi melalui transendensi diri. Pada level ini, siswa telah mencapai banyak tujuan pribadinya dan sekarang termotivasi untuk memperbaiki orang-orang di sekitarnya (Gorman, 2010). Dengan memotivasi dan membantu orang di sekitar mereka, mereka pada gilirannya dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dan dapat meningkatkan pengalaman pribadi mereka. pada tingkat ini siswa memperhatikan pembelajaran siswa lain. Misalnya, seorang siswa yang sangat pandai matematika, dapat mendaftar untuk menjadi tutor matematika.

KESIMPULAN

Hirarki Maslow memberikan pernyatan bagaimana siswa termotivasi untuk belajar. Jika bagian bawah hierarki tidak terpenuhi, maka siswa tidak dapat mencapai tingkat berikutnya. Setiap level, setelah dipenuhi, memungkinkan siswa dapat memiliki kemampuan dan motivasi untuk belajar. Setiap siswa dapat naik dalam hierarki dengan dukungan yang tepat.

Daftar Pustaka

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 1993)

Gorman, D. (2010). Maslow’s Hierarchy And Social And Emotional Wellbeing. Aboriginal & Islander Health Worker Journal, 34 (1)

Maslow, A. H. (1943). A Theory of Human Motivation. Psychological Review, 50, 370-96.

Sumber Gambar : www.verywellmind.com/what-is-maslows-hierarchy-of-needs-4136760

Related Post

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Website Official : ittelkom-pwt.ac.id

Website PMB : pmb.ittelkom-pwt.ac.id

Negara : Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By PMB Institut Teknologi Telkom Purwokerto